Arsip

Archive for September, 2011

Gambaran Pengetahuan Wanita Umur 40-60 Tahun Tentang Menopause di Desa

ABSTRAK
Telah dilakukan penelitianyang bertujuan untuk mengetahui Gambaran Pengetahuan Wanita umur 40-60 Tahun Tentang Menopause di Dusun VIII Desa  Pekan Kecamatan  Kabupaten . Penelitian ini bersifat deskriptif eksploratif dengan meneliti langsung menggunakan kuesioner terhadap 70 responden yaitu terhadap wanita menopause di Dusun VIII Desa  Pekan Kecamatan  Kabupaten . Pengolahan data dilakukan sesuai dengan editing, koding, tabulating kemudian menganalisa data dengan melihat bentuk tabel frekuensi, kemudian dilanjutkan dengan membahas hasil penelitian dengan menggunakan teori yang ada. Dari hasil penelitian terhadap 70 responden mayoritas pengetahuan cukup sebanyak 29 responden (44,5%) kurang sebanyak 22 responden ((31,4%) dan baik sebanyak 19 responden (27,1%). Mayoritas responden berumur 56 – 60 tahun berpengetahuan kurang sebanyak 9 responden dan minorias berpengetahuan baik sebanyak 2 responden (3,9%). Mayoritas responden dengan pekerjaan petani berpengetahuan kurang sebanyak 12 responden (17,1%) dan minoritas berpengetahuan kurang sebanyak 0 responden (0%). Mayoritas responden dengan tingkat pendidikan SD berpengetahuan kurang sebanyak 14 responden (20%) dan minoritas berpengetahuan baik sebanyak 0 responden (0%). Kesimpulan dari hasil penelitian, mayoritas responden berpengetahuan cukup dan kurang, oleh karena itu untuk meningkatkan Gambaran Pengetahuan Wanita Umur 40-60 tahun tentang menopause perlu diadakan penyuluhan yang diberikan tim kesehatan mengenai menopause.
Daftar Pustaka    :    9 (2005 – 2009)
Kata Kunci    :    Pengetahuan Wanita, Menopause.
BAB  I
PENDAHULUAN
1.1    Latar Belakang
Menopause merupakan peristiwa yang sangat wajar dan ilmiah pada seorang wanita, tetapi banyak menimbulkan keluhan dan gangguan yang dirasakan. Keluhan dan gangguan yang dirasakan oleh para wanita yang mengalami menopause biasanya hanya ditanggapi sebagai proses “menua” atau justru disangka sebagai gejala dan penyakit lain, sehingga pengobatan yang diberikan tidak sesuai.
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran, maka rahasia fisiologis yang terjadi pada seorang wanita yang mengalami menopause berhasil di singkap, sehingga mampu menawarkan alternatif cara untuk menanggulanginya. Namun demikian belum banyak masyarakat awam dan para professional kesehatan mengetahui hal ini.
Pencapaian usia 40 tahun dan bahkan 80 tahun, pada tahun 2000-an bahkan sesuatu yang mustahil, kondisi kesehatan yang baik ditunjang dengan sistem keluarga berencana (KB) yang sempurna memungkinkan semua itu terjadi. Sebenarnya proses penuaan telah terjadi sejak manusia dilahirkan ke dunia dan proses ini terjadi terus menerus sepanjang kehidupannya sesuai dengan hukum alam. Secara khusus pada wanita proses penuaan ini mempunyai dampak tersendiri terhadap siklus haidnya. Siklus haid tersebut setiap bulannya akan mulai terganggu dan akhirnya menghilang sama sekali. Terganggu sampai hilangnya proses haid ini merupakan hal wajar yang sadar atau tidak sadar akan dialami semua wanita normal.
Dua peristiwa penting terjadi dalam kehidupan seorang wanita yaitu hamil dan menopause. Dua peristiwa tersebut banyak persamaannya yaitu ketika terjadi interaksi perubahan hormonal yang mendasar. Dua peristiwa emosional yang mengikuti perubahan sosial yang penting dalam peranan dan struktur keluarganya. Semasa kehamilan dan menopause, beberapa masalah tertentu sangat berarti bagi kebanyakan wanita dan dapat membuat mereka merasa lebih cemas. Hal ini disebabkan oleh pengetahuan masyarakat yang masih sangat terbatas berkaitan dengan dua hal tersebut di atas.
Gejala-gejala lain yang menandai datangnya masa menopause seperti hot flushes (samburan panas dari dada hingga wajah), night sweat (keringat dimalam hari), falique (mudah capek), kekeringan vagina, penurunan libio, disparaeuhia (rasa sakit ketika berhubungn seksual), perubahan pada kulit, kegemukan badan bahkan osteoporosis (keropos tulang pada jangka panjang). (Kuntjoro, 2002).
Menurut Menteri Kesehatan Dr. dr. Siti Fadilah Supari, Sp, berdasarkan sensus penduduk tahun 2006 jumlah perempuan berusia diatas 50 tahun baru mencapai 15,5 juta orang atau 7,6% dari total penduduk berdasarkan survey pusat berita dan informasi Kabupaten  terhadap 745 wanita yang menopause dalam The Secret Guide to Womens Health juga diketahui bahwa 28% wanita diatas 35 tahun tidak pernah melakukan seks. Jumlah itupun semakin berkurang pada wanita yang memiliki anak satu atau dua, dan berdasarkan survey peneliti di Desa  Kecamatan  terdapat sekitar 70 orang yang sudah memasuki masa menopause.
Beberapa wanita yang mengalami menopause mengatakan bahwa mereka telah mendengar khotbah yang sama dari dokternya pada waktu yang berbeda seperti, jangan cemas, itu hanya disebabkan usia anda/karena anda sedang hamil. Hal itu akan segera berlalu jika anda sudah terbiasa dengannya “bersabarlah” banyak wanita yang mengalami menopause mereka sangat kesepian dan tidak mempunyai teman untuk diajak berbicara atau yang dimintai nasehat.
Rasa cemas mereka dapat dicampuri dengan adanya banyak mitos tentang menopause, yang ternyata tidak semuanya merupakan omong kosong belaka. Menopause merupakan masalah normal, sedangkan penerimaannya berbeda-beda diantara para wanita. Dengan demikian alangkah baiknya apabila masalah menopause ini diketahui secara jelas oleh setiap wanita di Indonesia.
Selain itu, mengingat ibu juga sebagai pemelihara ketenangan, kesehatan dan kerukunan keluarga, juga terkadang ikut mencari nafkah tambahan bagi keluarga, sedangkan ayah sebagai pencari nafkah pokok untuk menopang kehidupan keluarga serta anak-anak yang umumnya pada usia itu sudah mencapai akil baliq, maka perubahan-perubahan normal si ibu sebaiknya dikenal, diketahui dan dipahami dengan baik dan benar oleh semua anggota keluarga terutama suami.

1.2    Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, adapun menjadi perumusan masalah peneliti adalah : Bagaimanakah Gambaran Pengetahuan Wanita Umur 40-60 Tahun Tentang Menopause di Dusun VIII Desa  Pekan Kecamatan  Kabupaten  Tahun 2011
1.3    Tujuan Penelitian
1.3.1    Tujuan Umum
Untuk memperoleh Gambaran Pengetahuan Wanita Umur 40-60 Tahun Tentang Menopause di Dusun VIII Desa  Pekan Kecamatan  Kabupaten
1.3.2    Tujuan Khusus
–    Untuk mengetahui Gambaran Pengetahuan Wanita Umur 40-60 Tahun Tentang Menopause di Dusun VIII Desa  Pekan Kecamatan  Kabupaten  berdasarkan pendidikan.
–    Untuk mengetahui pengetahuan Wanita Umur 40-60 Tahun Tentang Menopause di Dusun VIII Desa  Pekan Kecamatan  Kabupaten  berdasarkan pekerjaan.
–    Untuk mengetahui pengetahuan Wanita Umur 40-60 Tahun Tentang Menopause di Dusun VIII Desa  Pekan Kecamatan  Kabupaten  berdasarkan usia.

1.4    Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah :
–    Bagi peneliti sebagai sarana untuk menerapkan ilmu dan teori yang diperoleh di tempat kuliah.
–    Sebagai bahan masukan bagi para ibu-ibu di  tentang menopause di Dusun VIII Desa  Pekan Kecamatan  Kabupaten
–    Untuk melengkapi khasanah bacaan / perpustakaan  Jurusan Keperawatan / Kebidanan dan juga untuk mengembangkan penelitian selanjutnya bagi yang berminat.


Download KTI Skripsi Kebidanan Keperawatan dan Kedokteran No.21

untuk melihat kelengkapan isi KTI Skripsi silahkan KLIK DISINI

Kategori:kti-skripsi

Gambaran Pengetahuan Tentang Seks Bebas Pada Mahasiswa yang Tinggal di Kost

ABSTRAK
Seks bebas merupakan maraknya pergaulan bebas dikalangan remaja akhir-akhir ini, hal ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan mereka tentang pendidikan seks yang jelas dan benar. Dari itu perlu memberikan pengarahan yang jelas dan benar tentang seks bebas tersebut diharapkan dapat menurunkan prilaku seks tersebut, penelitian ini menggunakan ekstristip yang bertujuan untuk mengetahui gambaran tentang seks bebas di kost Kompleks    . Penelitian ini dilakukan pada Bulan Mei sampai dengan Juli 2011. Metode pengumulan data dengan cara membagikan Quisioner. Cara pengambilan sampel dengan menggunakan teknik sampel jenuh dengan mengambil sampel seluruh populasi yang berjumlah 20 orang (responden). Dari hasil penelitian didapatkan gambaran pengetahuan mahasiswa tentang seks bebas yang tinggal di kost berdasarkan pengetahuan mahasiswa tentang seks bebas mayoritas berpengetahuan cukup sebanyak 14 responden (70%) dan minoritas berpengetahuan baik sebanyak 6 orang (30%), 20 orang (100%), berdasarkan gambaran mahasiswa tentang seks bebas agar tidak melakukan seks bebas dan berganti-ganti pasangan mayoritas berpengetahuan cukup sebanyak 19 orang (95%) dan minoritas berpengetahuan baik 1 orang (5%). Dengan ini diharapkan bagi mahasiswa untuk mengetahui bahaya seks bebas serta berpikir akan penyakit yang mungkin akan ditimbulkan seks bebas dengan cara mendapatkan sumber-sumber tentang pengetahuan seks dari berbagai media, pergaulan, lingkungan, dan pengalaman orang lain.    
Kaca Kunci     :    Pengetahuan, Seks Bebas
Daftar Pustaka    : 10 Referensi (2003 – 2011)

BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang

Maraknya pergaulan bebas dikalangan remaja akhir – akhir ini, hal ini disebablan karena kurangnya pengetahuan mereka tentang pendidikan seks yang jelas dan benar. Pendidikan seks kebanyakan hanya diketahui penjelasn teman, emmbaca buku – buku porno, melihat gambar – gambar porno dari buku maupun dari internet. Semua pengetahuan yang serba tanggung ini justru membuat banyak remaja malah mencoba mencari tahu dengan cara melakukan sendiri. Pada umumnya mereka kurang menyadari akibat yang ditimbulkan dari kegiatan seksualitas, akibat pemahaman yang keliru. Banyak remaja yang mengalami frustasi kegagalan memperoleh kehidupan yang lebih baik bahkan ada yang bunuh diri. Ada banyak sekali cerita di masyarakat atau berita di majalah, surat kabar, radiom dan televise yang menceritakan segala akibat buruk yang dilakukan remaja karena kesalahan dalam melakukan aktivitas seksual. Pernikahan dini yang berujung pada perceraian sewaktu pernikahan belum seumur jagung banyak kita jumpai. Selain itu ada juga yang melakukan aborsi yang mereka ambil sebagai jalan pintas untuk menyelesaikan masalah ini. Justru sering muncul masalah baru, infeksi pada alat reproduksi ketidakmampuan untuk hamil lagi, bahkan kematian adalah resiko – resiko yang dapat saja muncul karena dilakukannya tindakan aborsi, belum lagi penyakit menular seksual karena sering berganti – ganti pasangan.
Pendidikan seks sebenarnya sudah dikenal sejak masa seseorang dilahirkan baik laki – laki maupun perempuan akan terus mengalami perkembangan seksual secara fisik dan anak – anak sampai memasuki usia remaja, yang dipengaruhi oleh hormon seks laki – laki dan perempuan, sejalan dengan berlalunya waktu, perkembangan resiko seksual (termasuk biologis dan fisiologis). Kedua perkembangan itu harus berjalan seimbang karena dapat mempengaruhi kehidupan seksualnya ketika memasuki gerbang perkawinan. ((Ajen Dianawati, 2003).
Dengan melihat haset dari berbagai pendapat dan juga dari pendataan yang dilakukan tentang gambaran tentang bahayanya seks bebas satu cara yang efisien dan efektif adalah membekali anak kos dengan pengetahuan dan pemahaman prilaku yang sehat untuk mengetahui gambaran tentang seks bebas pada mahasiswa yang tinggal di kost Kompleks   .
Saat ini prilaku seks bebas dikalangan remaja semakin menggejola  dan merajalela ini dapat ditangani antara lain dari kasus aborsi yang dilakukan para remaja. Menurut Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), perkiraan angka aborsi di Indonesia berkisar 2,3 juta – 3 juta pertahun di Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Lampung sekitar 0.4 – 5%, Surabaya 2,3%, serta Bali 4,4% hasil penelitian lain yang lebih fantastis lagi 21 – 30% remaja Indonesia di kota besar seperti Bandung, Jakarta dan Yogyakarta telah melakukan hubungan seks pranikah. Kondisi seperti ini masih diperparah lagi dengan merebaknya penyakit seks menular dikalangan remaja. Dari 14,628 kasus HIV / AIDS, 242 kasus  diantaranya adalah anak muda usia 15 – 19 tahun. (www.Google.com.BKKBN.2008).
Dari melihat hasil dari berbagai pendapat dan juga dari pendataan yang dilakukan terhadap pengetahuan remaja akan bahayanya seks bebas sungguh memperhatikan, salah satu cara yang efesien dan efektif adalah membekali remaja dengan pengetahuan dan penanaman prilaku yang sehat untuk mengetahui Gambaran Pengetahuan Tentang Seks Bebas Pada Mahasiwa Yang Tinggal di kost Kompleks   .

1.2    Rumusan Masalah
Adapun pada rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana Gambaran Pengetahuan Tentang Seks Bebas Pada Mahasiswa Yang Tinggal di kost Kompleks   .

1.3    Tujuan Penelitian
1.3.1    Tujuan Umum
Untuk memperoleh Gambaran PengetahuanTentang Seks Bebas Pada Remaja Yang Tinggal Pada Mahasiwa Yang Tinggal di kost Kompleks   .
1.3.2    Tujuan Khusus
1.    Untuk mengetahui Gambaran Pengetahuan Mahasiswa Tentang Seks Bebas
2.    Untuk mengetahui Gambaran Pengetahuan Mahasiswa Tentang Resiko bahayanya Seks Bebas
3.    Untuk mengetahui Gambaran Pengetahuan Mahasiswa Tentang Seks Bebas supaya tidak melakukan seks bebas/berganti – ganti pasangan

1.4    Manfaat Penelitian
1.4.1    Bagi Mahasiswa
Sebagai bahan masukan kepada mahasiwa tentang bahayanya seks bebas
1.4.2    Bagi Orang Tua
Sebagai masukan / informasi bagi orang tua untuk menjelaskan masalah – masalah seks bebas kepada anak – anaknya
1.4.3    Bagi Anak Kost
Sebagai masukan pada mahasiswa yang tinggal di kost supaya dapat menghindarkan perbuatan – perbuatan seks bebas


Download KTI Skripsi Kebidanan Keperawatan dan Kedokteran No.20

untuk melihat kelengkapan isi KTI Skripsi silahkan KLIK DISINI

Kategori:kti-skripsi

Gambaran Pengetahuan Remaja Tentang Obesitas Di SMP

ABSTRAK
    Obesitas merupakan suatu keadaan fisiologis akibat dari penimbunan lemak secara berlebihan didalam tubuh.
    Obesitas atau kelebihan berat badan adalah hal yang menakutkan bagi setiap orang tanpa terkecuali, baru-baru ini The Internasional Obesity Taskforce mengumumkan bahwa pada tahun 2015 diseluruh dunia akan terdapat 2,3 miliar orang dewasa memiliki kelebihan bobot badan atau obesitas.
    Penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan data primer melalui pengisian kuisioner dan penelitian ini quota sampling yaitu sampel secara quota dilakukan dengan cara menetapkan sejumlah anggota sampel secara quantum atau jatah sebanyak 41 sampel.
    Dari hasil penelitian ditemukan gambaran pengetahuan remaja tentang obesitas di SMP   tahun 2011, mayoritas responden berpengetahuan cukup sebanyak 20 responden (48,8%) dan minoritas responden berpengetahuan kurang 2 responden (4,9%). Mayoritas responden berumur 14-15 tahun sebanyak 12 responden (57,1%) berpengetahuan cukup, dan minoritas berumur 12-13 tahun sebanyak 1 responden (100%) berpengetahuan kurang, mayoritas responden berjenis kelamin perempuan dengan baik 13 responden (72,2%) dan minoritas berjenis kelamin laki-laki berpengetahuan kurang 2 responden (100%), mayoritas responden dari sumber informasi secara tidak langsung 16 responden (76,1%) berpengetahuan cukup, minoritas dari sumber informasi secara tidak langsung 2 responden (100%)
    Diharapkan kepada pihak sekolah agar menjalin hubungan kerja sama yang baik dengan tenaga kesehatan agar informasi tentang obesitas dapat disampaikan dengan baik kepada remaja khususnya para siswa-siswi.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Obesitas merupakan suatu keadaan fisiologis akibat dari penimbunan lemak secara berlebihan didalam tubuh. Saat ini gizi lebih atau obesitas merupakan epidemic di Negara Maju seperti Inggris, Brazil, Singapura dan dengan cepat berkembang di Negara berkembang,terutama populasi kepulauan pasifik dan Negara Asia tertentu. Prevalensi obesitas meningkat secara signifikan dan dianggap oleh banyak orang sebagai masalah kesehatan masyarakat yang utama.
(Lucy A.Bilaver,2009)
        Obesitas (kegemukan) di defenisikan sebagai suatu keadaan dimana terjadi penumpukan lemak tubuh yang berlebih sehingga berat badan jauh diatas batas normalnya. (Damayanti,Ayu.2008)
        Setiap orang memerlukan sejumlah lemak tubuh untuk menyimpan energi,sebagai penyekat panas, penyerap guncangan dan fungsi lainnya. Rata-rata wanita memiliki lemak tubuh yang lebih banyak dibanding pria.Perbandingan yang normal antara lemak tubuh dan berat badan adalah sekitar 25-30% pada wanita dan 18-23% para pria.Wanita dengan lemak tubuh lebih dari 25% dianggap mengalami obesitas.
Seseorang yang memiliki berat badan 20% lebih tinggi dari nilai tengah kisaran berat badannya yang normal dianggap mengalami obesitas.
(id.Wikipedia.org/wiki/obesitas)
Obesitas atau kelebihan berat badan adalah hal yang menakutkan bagi setiap orang tanpa terkecuali, baru-baru ini The Internasional obesity Taskforce mengumumkan bahwa pada tahun 2015 diseluruh dunia akan terdapat 2,3 miliar orang dewasa memiliki kelebihan bobot badan atau obesitas. Angka atau persentase besar yang menjadi pemikiran besar masyarakat dunia, dari 2,3 miliar angka yang disebutkan terdapat 700 juta orang teridap obesitas, khususnya Asia Tenggara pada tahun 2006, angka obesitas dibawah usia 18 tahun tercatat 19,9%, dan diperkirakan pada tahun 2011 akan mencapai 28,2%.
(HTTP///blongspot.Soft stop Junkfood 1.com)
Obesitas atau kegemukan sering diartikan dengan badan atau tubuh yang  cenderung gemuk dan memiliki  berat badan yang berlebihan. Kelebihan berat badan yang mungkin anda alami disebabkan oleh banyaknya unsur lemak yang berada dalam tubuh atau badan anda. (Wahid,Abdul.2009)
WHO mengatakan bahwa obesitas telah menjadi masalah dunia.Dari data yang dikumpulkan seluruh dunia, mengalami peningkatan overweight dan obesitas pada 10-15 tahun terakhir, saat ini diperkirakan sebanyak lebih dari 100 juta penduduk dunia menderita obesitas.Angka ini akan semakin meningkat dengan cepat.jika keadaan ini terus berlanjut maka pada tahun 2230 diperkirakan 100% penduduk dunia akan menjadi obes
Panama dan Kuwait tercatat sebagai dua negara dengan prevalensi obesitas tertinggi dunia,yakni sekitar 37%.Seteleh itu Peru 32% dan Amerika Serikat 31%.Di Brazil, kasus obesitas pada anak remaja sebesar 239% disusul oleh Spanyol, dengan prevalensi 27% berdasarkan laporan Tim obesitas Intrnasional.
(www.balipost.Co.id/bali post cetak/2002.com)
Di Indonesia,hasil yang didapat teryata prevalensi kegemukan pada anak usia sekolah SMP tertinggi ada diJakarta (25%), Semarang (24%),  (17,75%), Denpasar (11,7%), Surabaya (11,4%),Padang (7,1%), Manado (5,3%), Yogyakarta (4%),Solo (2,1%).Rata-rata prevalensi kegemukan di 10 kota besar tersebut mencapai 12,2% (2,1-25%). Peningkatan obesitas ini antara lain disebabkan oleh perbaikan daya beli masyarakat, terutama golongan menengah dan atas,yang tidak di imbangi peningkatan kesadaran untuk berperilaku hidup sehat.
(Pesta Gagasan.Blongspot.Com)
Obesitas (kegemukan) merupakan salah satu masalah yang ditakuti remaja, khususnya remaja putri. Mereka merasa kehilangan kepercayaan diri ketika memiliki bentuk tubuh yang tidak proporsional seperti memiliki banyak lipatan perut, pinggang, maupun lengan. (Ani-Dzakiyah.Blogspot.Com/2010/01/)
Obesitas atau kegemukan pada remaja tidak dapat dipandang sebelah mata.Obesitas pada remaja sering menimbulkan resiko kesehatan lainnya yang lebih serius. (Medicastore.Com/med.Remaja obesitas)
Berdasarkan hasil dari uraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai”Gambaran Pengetahuan Remaja Tentang Obesitas di SMP   Tahun 2011”.

1.2.  Perumusan Masalah
Dari latar belakang diatas, adapun perumusan masalah penelitian ini adalah Bagaimana Gambaran Pengetahuan Remaja Tentang Obesitas di SMP   Tahun 2011.   

1.3.  Tujuan Penelitian
1.3.1    Tujuan Umum
Untuk mengetahui Gambaran Pengetahuan Remaja Tentang Obesitas di SMP    Tahun 2011.
1.3.2    Tujuan Khusus
1.    Untuk Mengetahui distribusi Pengetahuan Remaja Tentang Obesitas di SMP   berdasarkan umur.
2.    Untuk mengetahui distribusi Pengetahuan Remaja Tentang Obesitas di SMP   berdasarkan jenis kelamin.
3.    Untuk Mengetahui distribusi  Pengetahuan Remaja Tentang Obesitas di SMP   berdasarkan sumber informasi.

1.4.  Manfaat Penelitian
  Diharap hasil penelitian ini memberikan manfaat pada :
1.    Bagi pihak SMP  
   Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan atau informasi tentang Obesitas bagi para pendidik pengajar di SMP  .
2.      Bagi Responden
     Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan atau informasi bagi  remaja  tentang Obesitas khususnya siswa-siswi SMP 
3.      Bagi Institusi
Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan bacaan dan referensi diperpustakaan  Akademi Kebidanan  kabupaten Deli Serdang.
4.      Bagi Peneliti
  Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan masukan dan pengalaman yang berharga bagi peneliti terutama pengetahuan Remaja Tentang Obesitas.


Download KTI Skripsi Kebidanan Keperawatan dan Kedokteran No.19

untuk melihat kelengkapan isi KTI Skripsi silahkan KLIK DISINI

Kategori:kti-skripsi

Gambaran Pengetahuan PUS Tentang Manfaat Pemeriksaan PAP Smear di Desa

ABSTRAK
Pap Smear adalah upaya pengambilan cairan vagina untuk melihat kelainan sel sekitar leher rahim. Angka kematian akibat kanker serviks dapat diturunkan dengan program skrining Pap Smear dimana angka kematian akibat kanker serviks menurun hingga 70-80%. Masih tingginya angka penderita kanker leher rahim di Indonesia disebabkan ketidaktahuan fungsi dan manfaat pemeriksaan tersebut, hanya 5% wanita yang mau melakukan pemeriksaan Pap Smear dari wanita yang seharusnya wajib memeriksakan diri. Jenis penelitian ini bersifat deskriptif  bertujuan untuk mengetahui ” Gambaran Pengetahuan pasangan usia subur Tentang Manfaat Pemeriksaan Pap Smear Yang Dilakukan di Dusun VII Desa Sei Rotan Kec.  Kab.  Tahun 2011”. Jumlah populasi 241 orang dengan sampel 71 orang yang diambil secara random sampling. Data yang digunakan adalah data primer, dari hasil penelitian didapat bahwa responden mayoritas berpengetahuan cukup sebanyak 38 responden(53,5%), berdasarkan umur mayoritas responden berpengetahuan cukup dengan umur 40 – 45 tahun sebanyak 10 responden (14,1%), berdasarkan pendidikan mayoritas responden berpengetahuan cukup dengan tingkat pendidikan tingkat rendah sebanyak 20 responden (28,2%) berdasarkan pekerjaan mayoritas responden berpengetahuan cukup dengan bekerja sebagai IRT sebanyak 30 responden (42,3%), berdasarkan penghasilan mayoritas responden berpengetahuan cukup dengan penghasilan antara 630.000 – 1300.000 sebanyak 27 responden (38%), dan berdasarkan sumber informasi mayoritas responden berpengetahuan cukup dengan sumber informasi secara tidak langsung sebanyak 20 responden (31%). . Diharapkan kepaga petugas kesehatan untuk senantiasa memberikan penyuluhan / konseling tentang manfaat pemeriksaan Pap Smear, serta kepada ibu-ibu pasangan usia subur untuk lebih memperdulikan status kesehatannya, bersedia untuk melakukan pemeriksaan Pap Smear agar kematian akibat kanker serviks menurun.
Kata  Kunci        : Pengetahuan PUS Tentang Manfaat Pemeriksaan Pap Smear
Daftar Pustaka : 17 Referensi Buku (2005 – 2009)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1    Latar Belakang
    Kanker serviks merupakan jenis kanker terbanyak kedua pada wanita  dan menjadi penyebab lebih dari 250.000 kematian. Pada tahun 2005 kurang lebih 80% kematian tersebut terjadi di Negara berkembang. Tanpa penatalaksanaan yang adekuat diperkirakan kematian akibat kanker serviks akan meningkat 25% dalam 10 tahun mendatang.(Rasjidi,2009).
    Menurut data dari WHO, setiap tahun diseluruh dunia sebanyak 400 ribu perempuan didiagnosa menderita kanker serviks, 240 ribu diantaranya meninggal duia dengan prealensi 80% terjadi dinegara berkembang termasuk Indonesia.
(Aisyiyah,2008)
    Lebih dari 95% kasus kanker serviks desebabkan virus yang dikenal sebagai human Papillomavirus (HPV). HPV adalah sejenis virus yang menyerang manusia. Terdapat lebih dari 100 tipe HPV dimana sebagian besar tidak berbahaya, tidak menimbulkan gejala yang terlihat dan akan hilang dengan sendirinya
(Globocan,2007)
    Kebanyakan pasien yang berobat berusia 40 – 50 tahun. Namun adapula penderita kanker serviks yang usianya 20 – 30 tahun, pasien tersebut sudah didiagnosa menderita kanker serviks karena dia menikah diusia dini yaitu pada usia 14 tahun. Pada usia dii kondisi serviks masih belum mature (matang). Tingginya tingkat angka penderita kanker serviks disebabkan masih sedikitnya wanita yang mau menjalankan pemeriksaan Pap Smear karena disebabkan ketidak tahuan fungsi dan manfaat pemeriksaan tersebut, hanya 5% wanita yang mau melakukan pemeriksaan Pap Smear dari wanita yang seharusnya wajib memeriksakan diri. (Purbadi,2005)
    Dibeberapa negara maju, skrining kanker leher rahin dengan tes Pap Smear secara luas terbukti mampu menurunkan angka kejadian kanker leher rahim sehingga 90% dan menurunkan angka kematian hingga 70-80%. Keberhasilan ini diraih berkatkemampuan pemeriksaan skrining Pap Smear yang mengenali adaya lesi prakanker pada leher rahim.(Suryahusadha,2007)
    Pap Smear dapat mendeteksi sampai 90% kasus kanker serviks secara akurat dan dengan biaya yang tidak terlalu mahal akibatnya angka kematian perempuan akibat kanker serviks pun akan bisa menurun sampai lebih dari 50%.
(Cahyandariwr,2008)
    Masih tingginya angka penderita kanker leher rahim di indonesia disebabkan oleh rendahnya kesadaran wanita untuk memeriksakan kesehatan dirinya, masih banyak yang malu dan enggan untuk melakukan tes Pap Smear dengan mengajukan alasan-alasan berikut yaitu takut menerima hasil test, malu memeriksakan diri karena dokter yang memeriksa kebanyakan adalah dokter pria dan faktor ekonomi.(Setiati,2009)   
    Berdasarkan hasil survei awareness yang dilakukan terhadap 138.843 perempuan di berbagai wilayah indonesia yaitu Jabotabek, jawabarat, jawa tengah, jawa timur.sumut,yogyakarta. Mengungkapkan bahwa sebanyak 93,92% responden telah mengetahui penyakit kanker serviks. Namun pemahaman mengenai kanker serviks ternyata tidak mendorong para perempuan melakukan salah satu pencegahan dengan cara screening/deteksi dini karena dari total responden tersebut hanya 7,78% yang sudah melakukan Pap Smear secara reguler (Awareness,2009).
    Dari survei awal peneliti dilakukan di Dusun VII Desa Sei Rotan jumlah pasangan usia subur  247 orang, yang melakukan Pap Smear sebanyak 6 orang, sedangkan yang tidak melakukan Pap Smear 241 orang.
Berdasarkan pernyataan diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Gambaran pengetahuan pasangan usia subur tentang manfaat pemeriksaan Pap Smear di Dusun VII Desa Sei Rotan kecamatan  kabupaten  tahun 2011”.

1.2. Perumusan Masalah
    Berdasarkan latar belakang diatas maka  penulis merumuskan bahwa” Bagaimana Gambaran Pengetahuan pasangan usia subur Tentang Manfaat Pemeriksaan Pap Smear di Dusun VII Desa Sei Rotan Kecamatan Perut Sei Tuan Kabupaten  Tahun 2011.

1.3. Tujuan Penelitian
    1.3.1.Tujuan Umum
        Untuk mengetahui Gambaran Pengetahuan pasangan usia subur Tentang Manfaat Pemeriksaan Pap Smear di Dusun VII Desa Sei Rotan, Kecamatan  Kab.  Tahun 2011.
    1.3.2. Tujuan Khusus
        1.    Untuk mengetahui distribusi pengetahuan pasangan usia subur tentang manfaat pemeriksaan Pap Smear berdasarkan umur.
        2.     Untuk mengetahui distribusi pengetahuan pasangan usia subur tentang manfaat pemeriksaan Pap Smear berdasarkan pendidikan
        3.     Untuk mengetahui distribusi pengetahuan pasangan usia subur tentang manfaat pemeriksaan Pap Smear berdasarkan Pekerjaan
        4.    Untuk mengetahui distribusi pengetahuan pasangan usia subur tentang manfaat pemeriksaan Pap Smear berdasarkan Penghasilan
        5.    Untuk mengetahui distribusi pengetahuan pasangan usia subur tentang manfaat pemeriksaan Pap Smear berdasarkan Sumber Informasi.


1.4. Manfaat Penelitian

    1.4.1.    Bagi Akademi kebidanan 
            sebagai informasi atau bahan mahasiswa diperpustakaan.
    1.4.2    Bagi pasangan usia subur di Dusun VII Desa Sei Rotan Kec,
            Sebagai informasi untuk menambah pengetahuan tentang manfaat pemeriksaan Pap Smear
    1.4.3.   Bagi peneliti
            sebagai aplikasi ilmu yang telah penulis dapat selama pembelajaran di Akademi kebidanan .
1.4.4.    Bagi peneliti selanjutnya
             sebagai informasi atau bahan untuk melakukan penelitian.


Download KTI Skripsi Kebidanan Keperawatan dan Kedokteran No.18
untuk melihat kelengkapan isi KTI Skripsi silahkan KLIK DISINI

Kategori:kti-skripsi

Gambaran Pengetahuan Perokok Aktif Tentang Penyakit Kanker Paru

ABSTRAK
Resiko kanker paru meningkat pada mereka yang berkaitan erat dengan rokok. enta perokok aktif maupun perokok pasif. Sekitar 80% insiden kanker paru terkait dengan persoalan merokok. Banyak orang tidak tahu bahwa efek negative rokok tidak hanya dari nikotin. Mulai dari asap bisa membuat iritasi paru sampai 45 bahan yang bersifat karsinogen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan perokok aktif tentang penyakit kanker paru yang dilaksanakan di Dusun III Desa  Kecamatan  Kabupaten  Tahun 2011 penelitian ini dimulai pada tanggal 19 – 20 Mei 2011. dimana yang menjadi populasi yang dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat yang berjenis kelamin laki – laki yang berusia 26 – 60 Tahun yang bertempat tinggal di Dusun III Desa  yang berjumlah 300 orang dan peneliti mengambil sebanyak 30 responden untuk dijadikan sampel. Data yang terkumpul merupakan data primer yang didapat dengan cara membagikan kuesioner kepada seluruh responden yang terdiri atas 20 pertanyaan. Adapun hasil dari penelitian ini adalah didapati mayoritas responden merokok sebanyak 9 orang dengan usia 31 – 36 tahun, dan minoritas berumur > 61 tahun yaitu sebanyak 1 orang. Merokok merupakan suatu kebiasaan yang harus dirobah agar terhindar dari penyakit karena didalam rokok mengandung racun yang berbahaya bagi tubuh manusia.
Kata kunci    : Gambaran pengetahuan + perokok terhadap kanker paru
BAB I
PENDAHULUAN
1.1    Latar Belakang
Resiko kanker paru meningkat pada mereka yang berkaitan erat dengan rokok. Entah perokok aktif maupun pasif. Sekitar 80 % insiden kanker paru terkait dengan persoalan merokok. Banyak orang yang tidak tahu bahwa efek negatif rokok tidak hanya dari nikotin, mulai dari asap bisa membuat iritasi paru sampai 45 bahan yang bersifat karsinogen. Asap rokok tidak hanya membahayakan perokok saja namun juga orang disekitarnya yang terpapar asap rokok. Asap yang dihisap perokok besarnya hanya 4 % sedangkan asap rokok yang dipapar rokok terbakar saat tidak dihisap besarnya 96 % dari total masa pembakaran rokok. Jadi masyarakat  yang tidak merokok juga beresiko menderita penyakit dari paparan rokok pada asap rokok terdapat 30 jenis poluton.
Poluton tersebut antara lain nikotin, tar, karbon monoksida, dan dapat mengganggu sel – sel normal menjadi sel kanker terutama kanker paru.
MUI mengatakan bahwa rokok itu haram karena di dalam rokok ada racun. Sedangkan NU mengatakan bahwa rokok masih makruh karena berdasarkan tingkat bahayanya yang relatif. Pemerintah pun sudah melarang agar tidak merokok di tempat – tempat umum seperti kantor, bus, bahkan sudah ada juga hari tembakau sedunia. Telah banyak riset membuktikan bahwa rokok dapat menyebabkan kecanduan. Di samping itu, rokok juga dapat menyebabkan kanker.
( Muhammad Jaya : 2009 )
Berdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik untuk meneliti gambaran pengetahuan perokok aktif  tentang  penyakit kanker paru di Dusun III  tahun 2011.
1.2    Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dirumuskan masalah yaitu bagaimana gambaran pengetahuan perokok aktif tentang penyakit kanker paru di Dusun III .
1.3    Tujuan Penelitian
1.3.1    Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran pengetahuan perokok aktif tentang penyakit kanker paru
1.3.2    Tujuan Khusus
–    Untuk mengetahui pengetahuan perokok aktif tentang penyakit kanker paru berdasarkan umur
–    Untuk mengetahui pengetahuan perokok aktif tentang penyakit kanker paru berdasarkan jenis rokok
–    Untuk mengetahui pengetahuan perokok aktif tentang penyakit kanker paru berdasarkan lamanya merokok.
1.4    Manfaat Penelitian
–    Menambah pengetahuan dan pengalaman bagi peneliti tentang bagaimana gambaran pengetahuan perokok aktif tentang penyakit kanker paru
–    Sebagai bahan masukan/informasi bagi peneliti selanjutnya agar hasilnya dapat lebih baik dari yang ada sekarang dan sebagai referensi buku di perpustakaan
–    Sebagai bahan informasi bagi masyarakat tentang bahaya yang dapat ditimbulkan dari merokok


Download KTI Skripsi Kebidanan Keperawatan dan Kedokteran No.17
untuk melihat kelengkapan isi KTI Skripsi silahkan KLIK DISINI

Kategori:kti-skripsi

Gambaran Pengetahuan Remaja Tentang Obesitas Di SMP

ABSTRAK
    Obesitas merupakan suatu keadaan fisiologis akibat dari penimbunan lemak secara berlebihan didalam tubuh.
    Obesitas atau kelebihan berat badan adalah hal yang menakutkan bagi setiap orang tanpa terkecuali, baru-baru ini The Internasional Obesity Taskforce mengumumkan bahwa pada tahun 2015 diseluruh dunia akan terdapat 2,3 miliar orang dewasa memiliki kelebihan bobot badan atau obesitas.
    Penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan data primer melalui pengisian kuisioner dan penelitian ini quota sampling yaitu sampel secara quota dilakukan dengan cara menetapkan sejumlah anggota sampel secara quantum atau jatah sebanyak 41 sampel.
    Dari hasil penelitian ditemukan gambaran pengetahuan remaja tentang obesitas di SMP   tahun 2011, mayoritas responden berpengetahuan cukup sebanyak 20 responden (48,8%) dan minoritas responden berpengetahuan kurang 2 responden (4,9%). Mayoritas responden berumur 14-15 tahun sebanyak 12 responden (57,1%) berpengetahuan cukup, dan minoritas berumur 12-13 tahun sebanyak 1 responden (100%) berpengetahuan kurang, mayoritas responden berjenis kelamin perempuan dengan baik 13 responden (72,2%) dan minoritas berjenis kelamin laki-laki berpengetahuan kurang 2 responden (100%), mayoritas responden dari sumber informasi secara tidak langsung 16 responden (76,1%) berpengetahuan cukup, minoritas dari sumber informasi secara tidak langsung 2 responden (100%)
    Diharapkan kepada pihak sekolah agar menjalin hubungan kerja sama yang baik dengan tenaga kesehatan agar informasi tentang obesitas dapat disampaikan dengan baik kepada remaja khususnya para siswa-siswi.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Obesitas merupakan suatu keadaan fisiologis akibat dari penimbunan lemak secara berlebihan didalam tubuh. Saat ini gizi lebih atau obesitas merupakan epidemic di Negara Maju seperti Inggris, Brazil, Singapura dan dengan cepat berkembang di Negara berkembang,terutama populasi kepulauan pasifik dan Negara Asia tertentu. Prevalensi obesitas meningkat secara signifikan dan dianggap oleh banyak orang sebagai masalah kesehatan masyarakat yang utama.
(Lucy A.Bilaver,2009)
        Obesitas (kegemukan) di defenisikan sebagai suatu keadaan dimana terjadi penumpukan lemak tubuh yang berlebih sehingga berat badan jauh diatas batas normalnya. (Damayanti,Ayu.2008)
        Setiap orang memerlukan sejumlah lemak tubuh untuk menyimpan energi,sebagai penyekat panas, penyerap guncangan dan fungsi lainnya. Rata-rata wanita memiliki lemak tubuh yang lebih banyak dibanding pria.Perbandingan yang normal antara lemak tubuh dan berat badan adalah sekitar 25-30% pada wanita dan 18-23% para pria.Wanita dengan lemak tubuh lebih dari 25% dianggap mengalami obesitas.
Seseorang yang memiliki berat badan 20% lebih tinggi dari nilai tengah kisaran berat badannya yang normal dianggap mengalami obesitas.
(id.Wikipedia.org/wiki/obesitas)
Obesitas atau kelebihan berat badan adalah hal yang menakutkan bagi setiap orang tanpa terkecuali, baru-baru ini The Internasional obesity Taskforce mengumumkan bahwa pada tahun 2015 diseluruh dunia akan terdapat 2,3 miliar orang dewasa memiliki kelebihan bobot badan atau obesitas. Angka atau persentase besar yang menjadi pemikiran besar masyarakat dunia, dari 2,3 miliar angka yang disebutkan terdapat 700 juta orang teridap obesitas, khususnya Asia Tenggara pada tahun 2006, angka obesitas dibawah usia 18 tahun tercatat 19,9%, dan diperkirakan pada tahun 2011 akan mencapai 28,2%.
(HTTP///blongspot.Soft stop Junkfood 1.com)
Obesitas atau kegemukan sering diartikan dengan badan atau tubuh yang  cenderung gemuk dan memiliki  berat badan yang berlebihan. Kelebihan berat badan yang mungkin anda alami disebabkan oleh banyaknya unsur lemak yang berada dalam tubuh atau badan anda. (Wahid,Abdul.2009)
WHO mengatakan bahwa obesitas telah menjadi masalah dunia.Dari data yang dikumpulkan seluruh dunia, mengalami peningkatan overweight dan obesitas pada 10-15 tahun terakhir, saat ini diperkirakan sebanyak lebih dari 100 juta penduduk dunia menderita obesitas.Angka ini akan semakin meningkat dengan cepat.jika keadaan ini terus berlanjut maka pada tahun 2230 diperkirakan 100% penduduk dunia akan menjadi obes
Panama dan Kuwait tercatat sebagai dua negara dengan prevalensi obesitas tertinggi dunia,yakni sekitar 37%.Seteleh itu Peru 32% dan Amerika Serikat 31%.Di Brazil, kasus obesitas pada anak remaja sebesar 239% disusul oleh Spanyol, dengan prevalensi 27% berdasarkan laporan Tim obesitas Intrnasional.
(www.balipost.Co.id/bali post cetak/2002.com)
Di Indonesia,hasil yang didapat teryata prevalensi kegemukan pada anak usia sekolah SMP tertinggi ada diJakarta (25%), Semarang (24%),  (17,75%), Denpasar (11,7%), Surabaya (11,4%),Padang (7,1%), Manado (5,3%), Yogyakarta (4%),Solo (2,1%).Rata-rata prevalensi kegemukan di 10 kota besar tersebut mencapai 12,2% (2,1-25%). Peningkatan obesitas ini antara lain disebabkan oleh perbaikan daya beli masyarakat, terutama golongan menengah dan atas,yang tidak di imbangi peningkatan kesadaran untuk berperilaku hidup sehat.
(Pesta Gagasan.Blongspot.Com)
Obesitas (kegemukan) merupakan salah satu masalah yang ditakuti remaja, khususnya remaja putri. Mereka merasa kehilangan kepercayaan diri ketika memiliki bentuk tubuh yang tidak proporsional seperti memiliki banyak lipatan perut, pinggang, maupun lengan. (Ani-Dzakiyah.Blogspot.Com/2010/01/)
Obesitas atau kegemukan pada remaja tidak dapat dipandang sebelah mata.Obesitas pada remaja sering menimbulkan resiko kesehatan lainnya yang lebih serius. (Medicastore.Com/med.Remaja obesitas)
Berdasarkan hasil dari uraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai”Gambaran Pengetahuan Remaja Tentang Obesitas di SMP   Tahun 2011”.

1.2.  Perumusan Masalah
Dari latar belakang diatas, adapun perumusan masalah penelitian ini adalah Bagaimana Gambaran Pengetahuan Remaja Tentang Obesitas di SMP   Tahun 2011.   

1.3.  Tujuan Penelitian
1.3.1    Tujuan Umum
Untuk mengetahui Gambaran Pengetahuan Remaja Tentang Obesitas di SMP    Tahun 2011.
1.3.2    Tujuan Khusus
1.    Untuk Mengetahui distribusi Pengetahuan Remaja Tentang Obesitas di SMP   berdasarkan umur.
2.    Untuk mengetahui distribusi Pengetahuan Remaja Tentang Obesitas di SMP   berdasarkan jenis kelamin.
3.    Untuk Mengetahui distribusi  Pengetahuan Remaja Tentang Obesitas di SMP   berdasarkan sumber informasi.

1.4.  Manfaat Penelitian
  Diharap hasil penelitian ini memberikan manfaat pada :
1.    Bagi pihak SMP  
   Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan atau informasi tentang Obesitas bagi para pendidik pengajar di SMP  .
2.      Bagi Responden
     Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan atau informasi bagi  remaja  tentang Obesitas khususnya siswa-siswi SMP 
3.      Bagi Institusi
Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan bacaan dan referensi diperpustakaan  Akademi Kebidanan  kabupaten Deli Serdang.
4.      Bagi Peneliti
  Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan masukan dan pengalaman yang berharga bagi peneliti terutama pengetahuan Remaja Tentang Obesitas.


Download KTI Skripsi Kebidanan Keperawatan dan Kedokteran No.19

untuk melihat kelengkapan isi KTI Skripsi silahkan KLIK DISINI

Kategori:kti-skripsi

Gambaran Pengetahuan PUS Tentang Manfaat Pemeriksaan PAP Smear di Desa

ABSTRAK
Pap Smear adalah upaya pengambilan cairan vagina untuk melihat kelainan sel sekitar leher rahim. Angka kematian akibat kanker serviks dapat diturunkan dengan program skrining Pap Smear dimana angka kematian akibat kanker serviks menurun hingga 70-80%. Masih tingginya angka penderita kanker leher rahim di Indonesia disebabkan ketidaktahuan fungsi dan manfaat pemeriksaan tersebut, hanya 5% wanita yang mau melakukan pemeriksaan Pap Smear dari wanita yang seharusnya wajib memeriksakan diri. Jenis penelitian ini bersifat deskriptif  bertujuan untuk mengetahui ” Gambaran Pengetahuan pasangan usia subur Tentang Manfaat Pemeriksaan Pap Smear Yang Dilakukan di Dusun VII Desa Sei Rotan Kec.  Kab.  Tahun 2011”. Jumlah populasi 241 orang dengan sampel 71 orang yang diambil secara random sampling. Data yang digunakan adalah data primer, dari hasil penelitian didapat bahwa responden mayoritas berpengetahuan cukup sebanyak 38 responden(53,5%), berdasarkan umur mayoritas responden berpengetahuan cukup dengan umur 40 – 45 tahun sebanyak 10 responden (14,1%), berdasarkan pendidikan mayoritas responden berpengetahuan cukup dengan tingkat pendidikan tingkat rendah sebanyak 20 responden (28,2%) berdasarkan pekerjaan mayoritas responden berpengetahuan cukup dengan bekerja sebagai IRT sebanyak 30 responden (42,3%), berdasarkan penghasilan mayoritas responden berpengetahuan cukup dengan penghasilan antara 630.000 – 1300.000 sebanyak 27 responden (38%), dan berdasarkan sumber informasi mayoritas responden berpengetahuan cukup dengan sumber informasi secara tidak langsung sebanyak 20 responden (31%). . Diharapkan kepaga petugas kesehatan untuk senantiasa memberikan penyuluhan / konseling tentang manfaat pemeriksaan Pap Smear, serta kepada ibu-ibu pasangan usia subur untuk lebih memperdulikan status kesehatannya, bersedia untuk melakukan pemeriksaan Pap Smear agar kematian akibat kanker serviks menurun.
Kata  Kunci        : Pengetahuan PUS Tentang Manfaat Pemeriksaan Pap Smear
Daftar Pustaka : 17 Referensi Buku (2005 – 2009)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1    Latar Belakang
    Kanker serviks merupakan jenis kanker terbanyak kedua pada wanita  dan menjadi penyebab lebih dari 250.000 kematian. Pada tahun 2005 kurang lebih 80% kematian tersebut terjadi di Negara berkembang. Tanpa penatalaksanaan yang adekuat diperkirakan kematian akibat kanker serviks akan meningkat 25% dalam 10 tahun mendatang.(Rasjidi,2009).
    Menurut data dari WHO, setiap tahun diseluruh dunia sebanyak 400 ribu perempuan didiagnosa menderita kanker serviks, 240 ribu diantaranya meninggal duia dengan prealensi 80% terjadi dinegara berkembang termasuk Indonesia.
(Aisyiyah,2008)
    Lebih dari 95% kasus kanker serviks desebabkan virus yang dikenal sebagai human Papillomavirus (HPV). HPV adalah sejenis virus yang menyerang manusia. Terdapat lebih dari 100 tipe HPV dimana sebagian besar tidak berbahaya, tidak menimbulkan gejala yang terlihat dan akan hilang dengan sendirinya
(Globocan,2007)
    Kebanyakan pasien yang berobat berusia 40 – 50 tahun. Namun adapula penderita kanker serviks yang usianya 20 – 30 tahun, pasien tersebut sudah didiagnosa menderita kanker serviks karena dia menikah diusia dini yaitu pada usia 14 tahun. Pada usia dii kondisi serviks masih belum mature (matang). Tingginya tingkat angka penderita kanker serviks disebabkan masih sedikitnya wanita yang mau menjalankan pemeriksaan Pap Smear karena disebabkan ketidak tahuan fungsi dan manfaat pemeriksaan tersebut, hanya 5% wanita yang mau melakukan pemeriksaan Pap Smear dari wanita yang seharusnya wajib memeriksakan diri. (Purbadi,2005)
    Dibeberapa negara maju, skrining kanker leher rahin dengan tes Pap Smear secara luas terbukti mampu menurunkan angka kejadian kanker leher rahim sehingga 90% dan menurunkan angka kematian hingga 70-80%. Keberhasilan ini diraih berkatkemampuan pemeriksaan skrining Pap Smear yang mengenali adaya lesi prakanker pada leher rahim.(Suryahusadha,2007)
    Pap Smear dapat mendeteksi sampai 90% kasus kanker serviks secara akurat dan dengan biaya yang tidak terlalu mahal akibatnya angka kematian perempuan akibat kanker serviks pun akan bisa menurun sampai lebih dari 50%.
(Cahyandariwr,2008)
    Masih tingginya angka penderita kanker leher rahim di indonesia disebabkan oleh rendahnya kesadaran wanita untuk memeriksakan kesehatan dirinya, masih banyak yang malu dan enggan untuk melakukan tes Pap Smear dengan mengajukan alasan-alasan berikut yaitu takut menerima hasil test, malu memeriksakan diri karena dokter yang memeriksa kebanyakan adalah dokter pria dan faktor ekonomi.(Setiati,2009)   
    Berdasarkan hasil survei awareness yang dilakukan terhadap 138.843 perempuan di berbagai wilayah indonesia yaitu Jabotabek, jawabarat, jawa tengah, jawa timur.sumut,yogyakarta. Mengungkapkan bahwa sebanyak 93,92% responden telah mengetahui penyakit kanker serviks. Namun pemahaman mengenai kanker serviks ternyata tidak mendorong para perempuan melakukan salah satu pencegahan dengan cara screening/deteksi dini karena dari total responden tersebut hanya 7,78% yang sudah melakukan Pap Smear secara reguler (Awareness,2009).
    Dari survei awal peneliti dilakukan di Dusun VII Desa Sei Rotan jumlah pasangan usia subur  247 orang, yang melakukan Pap Smear sebanyak 6 orang, sedangkan yang tidak melakukan Pap Smear 241 orang.
Berdasarkan pernyataan diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Gambaran pengetahuan pasangan usia subur tentang manfaat pemeriksaan Pap Smear di Dusun VII Desa Sei Rotan kecamatan  kabupaten  tahun 2011”.

1.2. Perumusan Masalah
    Berdasarkan latar belakang diatas maka  penulis merumuskan bahwa” Bagaimana Gambaran Pengetahuan pasangan usia subur Tentang Manfaat Pemeriksaan Pap Smear di Dusun VII Desa Sei Rotan Kecamatan Perut Sei Tuan Kabupaten  Tahun 2011.

1.3. Tujuan Penelitian
    1.3.1.Tujuan Umum
        Untuk mengetahui Gambaran Pengetahuan pasangan usia subur Tentang Manfaat Pemeriksaan Pap Smear di Dusun VII Desa Sei Rotan, Kecamatan  Kab.  Tahun 2011.
    1.3.2. Tujuan Khusus
        1.    Untuk mengetahui distribusi pengetahuan pasangan usia subur tentang manfaat pemeriksaan Pap Smear berdasarkan umur.
        2.     Untuk mengetahui distribusi pengetahuan pasangan usia subur tentang manfaat pemeriksaan Pap Smear berdasarkan pendidikan
        3.     Untuk mengetahui distribusi pengetahuan pasangan usia subur tentang manfaat pemeriksaan Pap Smear berdasarkan Pekerjaan
        4.    Untuk mengetahui distribusi pengetahuan pasangan usia subur tentang manfaat pemeriksaan Pap Smear berdasarkan Penghasilan
        5.    Untuk mengetahui distribusi pengetahuan pasangan usia subur tentang manfaat pemeriksaan Pap Smear berdasarkan Sumber Informasi.


1.4. Manfaat Penelitian

    1.4.1.    Bagi Akademi kebidanan 
            sebagai informasi atau bahan mahasiswa diperpustakaan.
    1.4.2    Bagi pasangan usia subur di Dusun VII Desa Sei Rotan Kec,
            Sebagai informasi untuk menambah pengetahuan tentang manfaat pemeriksaan Pap Smear
    1.4.3.   Bagi peneliti
            sebagai aplikasi ilmu yang telah penulis dapat selama pembelajaran di Akademi kebidanan .
1.4.4.    Bagi peneliti selanjutnya
             sebagai informasi atau bahan untuk melakukan penelitian.


Download KTI Skripsi Kebidanan Keperawatan dan Kedokteran No.18
untuk melihat kelengkapan isi KTI Skripsi silahkan KLIK DISINI

Kategori:kti-skripsi

Gambaran Pengetahuan Perokok Aktif Tentang Penyakit Kanker Paru

ABSTRAK
Resiko kanker paru meningkat pada mereka yang berkaitan erat dengan rokok. enta perokok aktif maupun perokok pasif. Sekitar 80% insiden kanker paru terkait dengan persoalan merokok. Banyak orang tidak tahu bahwa efek negative rokok tidak hanya dari nikotin. Mulai dari asap bisa membuat iritasi paru sampai 45 bahan yang bersifat karsinogen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan perokok aktif tentang penyakit kanker paru yang dilaksanakan di Dusun III Desa  Kecamatan  Kabupaten  Tahun 2011 penelitian ini dimulai pada tanggal 19 – 20 Mei 2011. dimana yang menjadi populasi yang dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat yang berjenis kelamin laki – laki yang berusia 26 – 60 Tahun yang bertempat tinggal di Dusun III Desa  yang berjumlah 300 orang dan peneliti mengambil sebanyak 30 responden untuk dijadikan sampel. Data yang terkumpul merupakan data primer yang didapat dengan cara membagikan kuesioner kepada seluruh responden yang terdiri atas 20 pertanyaan. Adapun hasil dari penelitian ini adalah didapati mayoritas responden merokok sebanyak 9 orang dengan usia 31 – 36 tahun, dan minoritas berumur > 61 tahun yaitu sebanyak 1 orang. Merokok merupakan suatu kebiasaan yang harus dirobah agar terhindar dari penyakit karena didalam rokok mengandung racun yang berbahaya bagi tubuh manusia.
Kata kunci    : Gambaran pengetahuan + perokok terhadap kanker paru
BAB I
PENDAHULUAN
1.1    Latar Belakang
Resiko kanker paru meningkat pada mereka yang berkaitan erat dengan rokok. Entah perokok aktif maupun pasif. Sekitar 80 % insiden kanker paru terkait dengan persoalan merokok. Banyak orang yang tidak tahu bahwa efek negatif rokok tidak hanya dari nikotin, mulai dari asap bisa membuat iritasi paru sampai 45 bahan yang bersifat karsinogen. Asap rokok tidak hanya membahayakan perokok saja namun juga orang disekitarnya yang terpapar asap rokok. Asap yang dihisap perokok besarnya hanya 4 % sedangkan asap rokok yang dipapar rokok terbakar saat tidak dihisap besarnya 96 % dari total masa pembakaran rokok. Jadi masyarakat  yang tidak merokok juga beresiko menderita penyakit dari paparan rokok pada asap rokok terdapat 30 jenis poluton.
Poluton tersebut antara lain nikotin, tar, karbon monoksida, dan dapat mengganggu sel – sel normal menjadi sel kanker terutama kanker paru.
MUI mengatakan bahwa rokok itu haram karena di dalam rokok ada racun. Sedangkan NU mengatakan bahwa rokok masih makruh karena berdasarkan tingkat bahayanya yang relatif. Pemerintah pun sudah melarang agar tidak merokok di tempat – tempat umum seperti kantor, bus, bahkan sudah ada juga hari tembakau sedunia. Telah banyak riset membuktikan bahwa rokok dapat menyebabkan kecanduan. Di samping itu, rokok juga dapat menyebabkan kanker.
( Muhammad Jaya : 2009 )
Berdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik untuk meneliti gambaran pengetahuan perokok aktif  tentang  penyakit kanker paru di Dusun III  tahun 2011.
1.2    Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dirumuskan masalah yaitu bagaimana gambaran pengetahuan perokok aktif tentang penyakit kanker paru di Dusun III .
1.3    Tujuan Penelitian
1.3.1    Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran pengetahuan perokok aktif tentang penyakit kanker paru
1.3.2    Tujuan Khusus
–    Untuk mengetahui pengetahuan perokok aktif tentang penyakit kanker paru berdasarkan umur
–    Untuk mengetahui pengetahuan perokok aktif tentang penyakit kanker paru berdasarkan jenis rokok
–    Untuk mengetahui pengetahuan perokok aktif tentang penyakit kanker paru berdasarkan lamanya merokok.
1.4    Manfaat Penelitian
–    Menambah pengetahuan dan pengalaman bagi peneliti tentang bagaimana gambaran pengetahuan perokok aktif tentang penyakit kanker paru
–    Sebagai bahan masukan/informasi bagi peneliti selanjutnya agar hasilnya dapat lebih baik dari yang ada sekarang dan sebagai referensi buku di perpustakaan
–    Sebagai bahan informasi bagi masyarakat tentang bahaya yang dapat ditimbulkan dari merokok


Download KTI Skripsi Kebidanan Keperawatan dan Kedokteran No.17
untuk melihat kelengkapan isi KTI Skripsi silahkan KLIK DISINI

Kategori:kti-skripsi

Gambaran Pengetahuan Pasca Natal Tentang Menyusui Yang Benar di Desa

ABSTRAK
Program peningkatan penggunaan Air Susu Ibu (ASI), khususnya ASI Eksklusif merupakan program perioritas dan telah disepakati pula bahwa pencapaian pemberian ASI Eksklusif sebesar 80% pada tahun 2000. Menurut hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2002-2003, didapati data jumlah pemberian ASI Eksklusif pada bayi dibawah usia dua bulan hanya mencakup 64% dari total bayi yang ada. Persentase tersebut menurun seiring dengan bertambahnya usia bayi. Beberapa faktor penyebab penurunan ini adalah kurangnya pengetahuan ibu tentang keunggulan ASI, cara menjaga agar ASI yang dihasilkan tetap banyak, dan salah satu faktor penting penyebab penurunan ini adalah kurangnya pengetahuan ibu tentang cara menyusui yang mengakibatkan timbulnya berbagai masalah ketidaknyamanan ibu dalam menyusui bayinya.
Disini penulis melakukan penelitian untuk mengetahui gambaran pengetahuan pasca natal tentang menyusui yang benar di Desa  Kecamatan  Kabupaten  Tahun 2011. Penelitian ini bersifat Deskriptif dengan jumlah populasi 25 orang dan menggunakan total sampling. Penelitian ini menggunakan data primer yang dilakukan dengan memberikan kuesioner kepada responden.
Hasil penelitian diperoleh tingkat pengetahuan ibu tentang cara menyusui mayoritas adalah berpengetahuan cukup sebanyak 18 orang (72%), berdasarkan umur mayoritas 20 – 30 tahun sebanyak 13 orang (52%), berdasarkan pendidikan mayoritas SMA sebanyak 18 orang (72%), berdasarkan pekerjaan mayoritas adalah Ibu Rumah Tangga sebanyak 16 orang (64%) dan berdasarkan sumber informasi mayoritas adalah dari tenaga kesehatan sebanyak 18 orang (72%).  
Diharapkan kepada ibu untuk selalu meningkatkan pengetahuannya tentang cara menyusui yang benar agar tidak terjadi masalah dalam menyusui, sehingga dapat memberikan ASI sepenuhnya kepada bayi tanpa mengalami suatu masalah.
Kata Kunci        :  Pengetahuan Ibu Menyusui – Cara Menyusui
Daftar Pustaka        :  16 (1997 – 2010)
BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang

 Menyusui adalah suatu proses yang alamiah namun tetap harus dipelajari bagaimana cara menyusui yang baik dan benar, karena menyusui sebenarnya tidak saja memberikan kesempatan kepada bayi untuk tumbuh menjadi manusia yang sehat secara fisik saja tetapi juga lebih cerdas, mempunyai emosional yang stabil, perkembangan spiritual yang baik serta perkembangan sosial yang lebih baik.
 ASI merupakan sumber gizi yang sangat ideal dengan komposisi yang seimbang dan sesuai dengan kebutuhan pertumbuhan bayi, karena ASI adalah makanan bayi yang paling sempurna baik secara kualitas maupun kuantitas. ASI sebagai makanan tunggal akan mencukupi kebutuhan tumbuh kembang bayi normal sampai usia 4 – 6 bulan (Khairuniah , 2004)
Hambatan dalam praktek menyusui adalah kurangnya pengetahuan dan pemahaman dalam cara menyusui dan pentingnya ASI bagi bayi, kurangnya pengetahuan dan pemahaman ini mempengaruhi kesadaran ibu untuk menyusui bayi. Selain itu adanya alasan ibu tidak menyusui bayinya karena merasa ASI-nya tidak cukup, encer, atau tidak keluar sama sekali. Padahal menurut penelitian WHO hanya ada satu dari seribu orang yang tidak bisa menyusui. (Widjaja, 2004)
Menurut hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2002-2003, didapati data jumlah pemberian ASI eksklusif pada bayi di bawah usia dua bulan hanya mencakup 64% dari total bayi yang ada. Persentase tersebut menurun seiring dengan bertambahnya usia bayi. Yakni, 46% pada bayi usia 2-3 bulan dan 14% pada bayi usia 4-5. Jadi hanya 14% ibu di Tanah Air yang memberikan air susu ibu (ASI) ekslusif kepada bayinya sampai 4 – 5 bulan, dan rata-rata bayi di Indonesia hanya menerima ASI ekslusif kurang dari 2 bulan sebanyak 64%. (SDKI tahun 2002-2003).
Untuk daerah Sumatera Utara tahun 2005, angka menyusui ASI eksklusif terhadap bayi di Sumut mencapai 32 persen dan untuk tahun 2011, persentase  ini naik hingga mencapai 34 persen (Kepala Sub Dinas Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara, dr Kustina).
Di Kabupaten  jumlah pada tahun 2006 ada 35.131 bayi, yang di beri ASI Ekslusif 6.432 atau 18,31% . Di Kecamatan  terdapat 6.975 bayi dengan ASI Ekslusif 987 (14,15%) dan di Desa  dengan jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) 5.275 dan jumlah bayi sebanyak 612 bayi dengan ASI Ekslusif  73 bayi atau 11,92%. (Dinkes Kab. , 2006)
Berjuta-juta ibu di seluruh dunia berhasil menyusui bayinya secara alamiah tanpa pernah membaca buku tentang ASI bahkan ibu yang buta huruf pun dapat menyusui anaknya dengan baik. Walaupun demikian dalam lingkungan kebudayaan kita saat ini melakukan hal yang alamiah tidaklah selalu mudah (Utami Roesli, 2000). Untuk itu dalam karya tulis ilmiah ini akan mengangkat topik mengenai Gambaran Pengetahuan Pasca Natal Tentang Menyusui yang Benar di Desa  Kecamatan  Kabupaten  Tahun 2011.
Pemberian ASI yang baik adalah sesuai kebutuhan bayi istilahnya on demand, kalau ASI diberikan pada saat anak sudah menangis sebenarnya itu sudah terlambat karena membuat bayi tidak nyaman. Keberhasilan menyusui harus diawali dengan kepekaan terhadap waktu yang tepat saat pemberian ASI. Kalau diperhatikan sebelum sampai menangis bayi sudah bisa memberikan tanda-tanda kebutuhan akan ASI berupa gerakan-gerakan memainkan mulut dan lidah atau tangan di mulut. Ketepatan waktu saja tidak cukup, tak jarang kegagalan dalam menyusui terjadi. Kegagalan biasanya disebabkan karena tehnik dan posisi yang kurang tepat bukan karena produksi ASI-nya yang sedikit.
Seorang ibu dengan bayi pertamanya mungkin akan mengalami berbagai masalah, hanya karena tidak mengetahui cara-cara yang sebenarnya sangat sederhana, seperti cara menaruh bayi pada payudara ketika menyusui, isapan yang mengakibatkan puting terasa nyeri dan masih banyak lagi masalah lain. Untuk itu seorang ibu butuh seseorang yang dapat membimbingnya dalam merawat bayi termasuk dalam menyusui. Orang yang dapat membantunya terutama adalah orang yang berpengaruh besar dalam hidupnya atau disegani seperti suami, keluarga atau kerabat atau kelompok ibu-ibu pendukung ASI dan dokter atau tenaga kesehatan. Untuk mencapai keberhasilan menyusui diperlukan pengetahuan mengenai tehnik-tehnik menyusui yang benar (Soetjingsih, 1997).

1.2    Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi rumusan masalah adalah “Gambaran Pengetahuan Pasca Natal Tentang Menyusui Yang Benar di Desa  Kecamatan  Kabupaten  Tahun 2011”.

1.3    Ruang Lingkup Penelitian
1.    Sifat Penelitian    :    Deskriptif
2.    Subyek Penelitian    :    Ibu Menyusui
3.    Obyek Penelitian    :    Pengetahuan ibu tentang cara menyusui yang benar.
4.    Lokasi Penelitian    :    Desa  Kecamatan  Kabupaten 
5.    Waktu Penelitian    :    Januari – Juli 2011
           
1.4    Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu tentang cara menyusui yang benar di Desa  Kecamatan  Kabupaten .

1.5    Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat
1.5.1    Bagi Ibu Menyusui
Penelitian ini di harapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan ibu tentang cara menyusui.
1.5.2    Bagi Tempat Peneliti
Sebagai bahan masukan dan sumbangan pemikiran untuk lebih meningkatkan cara menyusui di Desa Kecamatan  Kabupaten .
1.5.3    Bagi Peneliti
Penelitian ini di harapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan penulis dalam penulisan karya tulis ilmiah sebagai penerapan ilmu yang didapat dengan proses pembelajaran secara nyata dalam membuat karya tulis ilmiah.
1.5.4    Bagi Institusi Pendidikan
Diharapkan dapat melengkapi bacaan di perpustakaan sebagai acuan untuk penelitian sejenis dengan variabel penelitian yang lebih komplek.


Download KTI Skripsi Kebidanan Keperawatan dan Kedokteran No.16
untuk melihat kelengkapan isi KTI Skripsi silahkan KLIK DISINI

Kategori:kti-skripsi

Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Kebutuhan Gizi Pada Masa Menopause di Desa

ABSTRAK
    Dalam keadaan yang cukup bervariasi dan individual bagi seorang wanita, folekul telur yang tersisa dalam indung telur (sekitar 8000) mulai lenyap. Peristiwa aneh dan tidak jelas ini terjadi antara 45 – 55 tahun. Dan ada peralihan perlahan-lahan dari aktivitas indung telur yang normal pada tahun-tahun reproduksi ke indung telur yang relatif tidak aktif pada tahun-tahun menopause. Penelitian ini bersifat deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu tentang kebutuhan gizi pada masa menopause berdasarkan umur, pendidikan, pekerjaan, penghasilan, dan sumber informasi. Data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh melalui kuisioner, dengan sampel ibu usia 40 – 54 tahun di Dusun IX Desa  sebanyak 42 responden. Dari hasil peneliti terhadap 42 responden, mayoritas berpengetahuan cukup sebanyak 22 responden( 52,38%), berdasarkan umur mayoritas berpengetahuan cukup sebanyak 14 responden (33,33%), berdasarkan pendidikan mayoritas berpengetahuan cukup sebanyak 15 responden (37,72%), berdasarkan sumber informasi mayoritas berpengetahuan cukup sebanyak 13 responden (30,95%). Dari hasil peneliti diharapkan agar ibu menopause lebih mengembangkan pengetahuannya tentang kebutuhan gizi pada masa menopause dengan memperbanyak sumber informasi seputar kesehatan dan tetap menerapkan pola hidup sehat dengan pemenuhan gizi yang tepat untuk menghindari gangguan-gangguan yang muncul pada masa menopause demi meningkatkan tarif kesehatan ibu.
Kata Kunci            : Kebutuhan Gizi pada Masa Menopause
Referensi                  : 11 Referensi (2005 – 2009)

BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang

Dalam keadaan yang cukup bervariasi dan individual bagi seorang wanita. Folikel telur yang tersisa dalam indung telur (sekitar 8000) mulai lenyap. Peristiwa aneh dan tidak jelas ini terjadi antara 45 – 55 tahun. Perempuan itu tiba-tiba, dan ada peralihan perlahan-lahan dari aktivitas indung telur yang normal pada tahun-tahun reproduksi, ke indung telur yang relatif tidak aktif pada tahun-tahun menopause.
(Jones. 2005)
Setiap tahunnya diperkirakan 25 tahun perempuan diseluruh dunia akan memasuki masa menopause. Perempuan yang berusia 50 tahun keatas diperkirakan akan meninggkat jumlahnya. Dari saat ini berjumlah 500 juta diseluruh dunia akan menjadi lebih dari satu miliar pada 2030.
(Ali,2010)
Sindroma menopause dialami oleh banyak wanita hampir seluruh dunia sekitar 70 – 80% wanita Eropa, 60% di Amerika, 57% di Malaysia, 18% di Cina dan 10% di Jepang dan di Indonesia dari beberapa data tampak bahwa salah satu faktor dari perbedaan jumlah tersebut adalah karena pola makannya. Pola makan wanita Eropa dan Amerika dapat lebih meningkat kadar Estrogen di dalam tubuh di bandingkan dengan wanita Asia, sehingga ketika masa Menopause tiba jumlah estrogen drastis menurun menyebabkan tingginya sindroma menopause. (Kumala Ningsi, 2008)
Saat ini, UHH wanita Indonesia adalah 67 tahun. Badan kesehatan dunia (WHO) memperkirakan UHH orang Indonesia adalah 75 tahun pada tahun 2025. hal ini berarti wanita memiliki kesempatan untuk hidup rata- rata 25 tahun lagi sejak awal menopause. Berbagai upaya perlu dilakukan agar waktu yang cukup lama dijalani dengan semenyenangkan mungkin. (Albiner,2008)
Kesiapan menghadapi menopause menurut dini (2002) mengonsumsi makanan bergizi yaitu mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang. Pemenuhan gizi yang memadai akan sangat membantu dalam menghambat berbagai dampak negatif menopause terhadap kinerja otak, mencegah kulit kering serta berbagai penyakit lainnya. (Francin,dkk,2005)
Bertambahnya usia menyebabkan beberapa organ tidak melakukan proses perbaikan (remodelling) diri lagi. Misalnya masa tulang tidak melakukan pembentukan kembali. Meski demikian, setiap orang tetap membutuhkan makanan bergizi, karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. (Francin, dkk, 2005)
Makan-makanan yang sehat dan sesuai kebutuhan merupakan kebutuhan penduduk untuk hidup lebih berkualitas pada wanita menopause. Kebutuhan kalori dan zat gizi pada wanita menopause yang dianjurkan adalah sesuai kebutuhan yang memperhatikan faktor-faktor seperti berat badan, tinggi badan usia dan aktivitas.
(Sofianty,2010)
Kelebihan berat badan, kekurangan kalsium, anemia dan kekurangan zat gizi yang lain lebih umum terjadi pada perempuan selama menopause.
(Suryoprajoyo, 2009)
Dengan persiapan diri yang prima akan menopause (dengan mengonsumsi suplemen yang kaya akan fitoestrogen, olah raga secara teratur diet seimbang dengan gizi cukup serta menjaga pikiran tetap positif) maka anda dapat melewati masa menopause tanpa rasa takut dan tetap tampil cantik dan sehat.
(Sofianty, 2010).
    Dan setelah dilakukan survey pendahuluan pada tanggal 8 Mei 2011 di Dusun IX Desa  Kecamatan  Kabupaten  terdapat 42 orang ibu yang berusia 40 – 54 tahun.
Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai “Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Kebutuhan Gizi pada masa menopause”.
1.2    Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan “Bagaimana Pengetahuan Ibu Tentang  Kebutuhan Gizi Pada Masa Menopause di Dusun IX Desa  Kecamatan  Kabupaten  Tahun 2011”.

1.3     Tujuan Penelitian
1.3.1.   Tujuan Umum
Mengetahui Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Kebutuhan Gizi Pada Masa Menopause di Dusun IX Desa  Kecamatan  Kabupaten  Tahun 2011

1.3.2. Tujuan Khusus
1.    Untuk mengetahui distribusi pengetahuan ibu tentang kebutuhan gizi pada masa menopause di Dusun IX Desa  Kecamatan  Kabupaten  Tahun 2011 berdasarkan umur
2.    Untuk mengetahui distrubusi pengetahuan ibu tentang  kebutuhan gizi pada masa menopause di Dusun IX Desa  Kecamatan  Kabupaten  Tahun 2011 berdasarkan pendidikan
3.    Untuk mengetahui distribusi pengetahuan ibu tentang  kebutuhan gizi pada masa menopause yang didapatkan di Dusun IX Desa  Kecamatan  Kabupaten  Tahun 2011 berdasarkan sumber informasi

1.4    Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat :
a.    Bagi Dusun IX Desa
Sebagai bahan masukan dan sumber informasi bagi kepala Dusun IX Desa  Kecamatan  Kabupaten  Tahun 2011
b.    Bagi Responden
Sebagai sumber masukan dalam meningkatkan pengetahuan ibu tentang pentingnya kebutuhan pada masa menopaus.
c.    Bagi Peneliti
Untuk menambah wawasan dan pengetahuan penulis khusunya tentang kebutuhan gizi pada masa menopause, serta penulis dapat mengaplikasikannya dalam ruang lingkup kerja di masyarakat.
d.    Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai bahan bacaan diperpustakaan Akademi Kebidanan XXXX Kabupaten .


Download KTI Skripsi Kebidanan Keperawatan dan Kedokteran No.15
untuk melihat kelengkapan isi KTI Skripsi silahkan KLIK DISINI

Kategori:kti-skripsi